Bisnis, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan ini kembali menguat. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan penguatan IHSG terimbas pergerakan bursa saham global yang menguat.

Reza mengatakan penguatan bursa saham global dipengaruhi sikap Amerika dan Korea Utara yang saling menahan diri untuk melakukan serangan. Dampaknya membantu IHSG meningkat.

"Selain itu ada imbas positif dari pembacaan nota keuangan menjelang HUT Kemerdekaan RI," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Sabtu, 19 Agustus 2017. Meski terdapat sentimen negatif dari aksi jual asing yang masih terjadi dan melemahnya laju Rupiah, IHSG tetap bertengger di teritori positif.

Baca: IHSG Berpotensi di Zona Hijau , Cermati Saham-saham Ini 

Reza mencatat IHSG menguat sekitar 2,22 persen atau lebih baik dari pekan sebelumnya yang turun -0,20 persen. Tak jauh berbeda dari angka tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG sepekan ini naik 2,21 persen dari sepekan sebelumnya. Posisinya naik dari 5.766,14 menjadi 5.893,81 poin.

Di awal pekan, IHSG mampu mengalami kenaikan seiring dengan sikap pelaku pasar yang memanfaatkan pelemahan di pekan sebelumnya terhadap saham-saham yang dinilai murah. "Kenaikan ini pun terjadi kebetulan dengan peresmian ikon baru Bursa Efek Indonesia, Banteng Wulung," ujar Reza.

Namun terlepas dari ikon baru tersebut, Reza menuturkan kenaikan laju IHSG juga terbantu dengan imbas kenaikan sejumlah indeks saham Asia. Pergerakan laju Rupiah yang masih melemah dan masih tercatatnya aksi jual untuk sementara tidak menghalangi kenaikan laju IHSG.

Simak: 159 Saham Naik, IHSG Ditutup Menguat Tipis

Adanya anggapan mulai meredanya ketegangan politik antara Korea Utara dan Amerika untuk sementara waktu memberikan imbas positif. Bahkan transaksi asing sempat berbalik menjadi nett buy sehingga cukup membantu IHSG bertahan di zona hijaunya.

Meski laju bursa saham Amerika cenderung terkena aksi jual pasca tren kenaikannya, namun laju IHSG jelang HUT Kemerdekaan RI mampu berada di zona hijau melanjutkan penguatan sebelumnya. 
Di sisi lain, kenaikan tersebut berbarengan dengan pidato kenegaraan pembacaan Nota Keuangan R-APBN 2018.

Meski pelaku pasar kemungkinan mempertanyakan dasar dari asumsi tersebut dan bagaimana upaya pemerintah dalam mencapainya, namun dari sisi sentimen, pasar masih melihat sisi positif optimisme. Pasar melihat pemerintah dapat berupaya lebih untuk mencapai target-target tersebut. "Ini juga yang membantu IHSG bertahan di zona hijaunya," kata Reza.

Di akhir pekan, laju IHSG pun kembali mengalami kenaikan. Penguatan tersebut terjadi di tengah pesimisme akan pembalikan arah seiring aksi profit taking pelaku pasar.

VINDRY FLORENTIN