Seleb, Jakarta -Sepuluh sineas dari Indonesia dan Jerman telah menjelajah beberapa desa dan pulau di kedua negara dalam dua tahun terakhir ini . Mereka merekam kehidupan di tempat-tempat yang dituju dan mengemasnya dalam sebuah film dokumenter bertajuk 5 Islands 5 Villages.
Film yang dibuat para sineas Indonesia akan diputar dalam acara Festival Film Dokumenter dan Eksperimental Arkipel 2017 di Goethe Haus pada Kamis, 24 Agustus 2017.
Goethe Institut pada Februari lalu membuat lokakarya film documenter bersama sutradara pemenang Oscar Pepe Danquart dan Bern Schoch dalam proyek 5 Islands 5 Villages. Ada lima sineas Indonesia, yang terpilih, yakni Andrianus "Oetjoe "Merdhi, Wahyu Utami Wati, Bani Nasution, Tunggul Banjaransari dan Rahung Nasution.
Mereka dikirim ke lima desa di Jerman dan ditemani mahasiswa HFBK Hamburg. Kemudian mereka dilepas sendiri niuntuk mengeksplorasi lebih jauh kehidupan dan rutinitas masyarakat di lima desa tersebut.
Dari rekaman mereka, para sineas menangkap wajah masyarakat, kesepian, keragaman dan masalah yang ditemui di semua desa. Membicarakan masa lalu dan masa depan.
Pada tahun sebelumnya, Goethe juga mengirim lima mahasiswa ke lima pulau di Indonesia dan merekam kehidupan di tempat tersebut. Film-film ini nantinya akan disatukan dalam satu DVD dan akan didistribusikan secara non komersil.
Pusat Kebudayaan Jerman ini berharap dapat membawa karya para sineas ini ke beberapa festival.
Film Adrianus akan bercerita tentang satu tempat komplek perkantoran yang sempat ditempati para pengungsi untuk sementara waktu dan mulai ditinggalkan. Tempat itu semula dibuat untuk menampung 1.000 karyawan dari berbagai tempat di Jerman pasca bersatunya Jerman lalu ditutup.
Sedangkan Rahung merekam kehidupan komunitas Bavaria di Wildpoldsreid,Jerman Selatan. Bani Nasution mendokumentasikan perbukitan yang dulu menjadi zona perang.
Tunggul menangkap kehidupan yang sendu Di Welzow, sebuah desa kecil yang dikelilingi perusahaan pertambangan swasta; Penduduk desa terbelah antara penerimaan dan ambisi, terus-menerus menghindari masalah yang bisa memicu perpecahan di antara mereka.
Sementara Wahyu Utami akan menyajikan rutinitas harian Nico dan Stefan Di Pellworm, sebuah desa di utara Jerman, yang dikelilingi Laut Utara negara itu.
DIAN YULIASTUTI
0 Response to "Sineas Indonesia Berbagi Kisah Kehidupan Lima Desa di Jerman"
Post a Comment